Wednesday, December 13, 2006

Cobaan Ketakutan dan Kemiskinan Bagi Mukmin

Artikel dari A Nizami
to daarut-tauhiid

Assalamu'alaikum wr wb,

Semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Sesungguhnya
kita akan diuji dengan ketakutan akan kelaparan,
kemiskinan, dan kehilangan nyawa. Meski demikian Allah
memerintahkan kita untuk sabar dan sholat sebagai
penolong kita.

Sabar di sini bukan sabar menghindari perang di jalan
Allah. Tapi justru sabar dan pantang menyerah meski
peluru berdesing menerpa kita sehingga mati syahid.
Ibarat perang melawan penjajah, sabar itu ya maju
terus pantang mundur. Bukan justru lari dan
bersembunyi.

Jika ditimpa musibah kita sabar, karena kita semua
milik Allah dan kita semua memang akan kembali kepada
Allah SWT

Wassalam

2. Al Baqarah

Cobaan berat dalam menegakkan kebenaran

153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.

154. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap
orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka
itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup[100],
tetapi kamu tidak menyadarinya.

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.

156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun"[101].

157. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

[100]. Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan
alam kita ini, di mana mereka mendapat
kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah
sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup itu.
[101]. Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah
dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan
kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah).
Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik
besar maupun kecil.

No comments: